Blogger Widgets WELCOME TO MY BLOG "GALZSINOA"

Tuesday, February 12, 2013

                                                     MAKALAH BIOLOGI DASAR
                                 “OBAT YANG BEKERJA PADA REPLIKASI DNA”
                                                           “        KUINOLON      ”

              Disusun Oleh :
          KELOMPOK 07:
1.Nanda Gilang     (122210101001)
2.Kinanthi Putri    (122210101015)
3.Ika Nur         (122210101040)
4.Galuh Sinoarsih    ( 122210101050)
5.Adquinta Putri    (122210101054)
6.Nora Putri        (122210101075)
7. Ifa Rosi        (122210101078)
8. Nanda Puspasari     (122210101084)
9. Angga         (122210101087)
10. Nico Dhimus    (122210101090)
11. Vinastika Gita Y    (122210101094)

     FAKULTAS FARMASI
    UNIVERSITAS JEMBER
                 2012




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Makalah Biologi ini dapat terselesaikan. Makalah disusun dalam rangka memenuhi tugas Biologi Dasar.
Dalam penyelesaian makalah ini, tim penyusun menerima bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, tim penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1.    Ibu Evy Umayah Ulfa,S.Si,M.Si,Apt
2.    Rekan-rekan mahasiswa yang turut seta membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Tim penyusun menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharap saran dan kritik yang membangun.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua, khususnya yang membaca makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jember,  Desember 2012


    Tim Penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL    i
KATA PENGANTAR        ii
DAFTAR ISI     iii
BAB 1  PENDAHULUAN     1
1.1     Latar Belakang     1
1.2     Rumusan Masalah         2
1.3     Tujuan             2
BAB  2    PEMBAHASAN         3
BAB 3  PENUTUP            13
3.1    Kesimpulan            13
3.2    Saran                13
DAFTAR PUSTAKA    14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Obat merupakan suatu bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk  mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau  keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan, atau peningkatan kesehatan termasuk  kontrasepsi dan sediaan biologis. Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi.
Definisi mengenai obat diatas untuk memperjelas mengenai tema pada makalah ini yang berjudul obat yang bekerja pada replikasi DNA.Obat yang dibahas adalah golongan antimikroba atau lebih tepatnya yakni antibakteri.Antimikroba  adalah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia. Dalam pembicaraan disini, yang dimaksudkan dengan mikroba terbatas pada jasad renik yang  tidak termasuk kelompok parasit.    Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Mikroorganisme dapat menyebabkan bahaya karena kemampuan menginfeksi dan menimbulkan penyakit serta merusak bahan pangan.
Setelah tau kalo antibiotik itu untuk bakteri, kita dapat mengetahui bagaimana efeknya. Efek dari obat-obat antibakteri sendiri dapat dibagi menjadi 2 yakni bakteriostatik dan bakteriosidal.Bakteriostatik  adalah menghambat pertumbuhan bakteri. Jadi bakterinya  tidak mati, tapi bakteri tersebut tidak bisa bereplikasi (memperbanyak diri).Sedangkan yang  bakterisidal adalah membunuh bakteri.                                                                                                                                                                                                                                                              Berdasarkan mekanisme kerjanya, antimikroba dibagi dalam lima kelompok  antara lain yang mengganggu metabolisme sel mikroba,yang menghambat sintesis dinding sel mikroba,yang mengganggu permeabilitas membran sel mikroba,yang menghambat sintesis protein sel mikroba  dan yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba.
Berdasarkan  mekanisme kerja tersebut,dipilih poin ke lima yakni antibakteri yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba .Maka dari situlah,dapat dijelaskan mengenai replikasi DNA. Selain itu juga akan dijelaskan mengenai jenis obat yang bekerja pada replikasi dan indikasi dari pada obat serta efek samping obat.Untuk lebih jelas mengenai hal tersebut,maka akan di paparkan  di makalah ini pada bab selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana proses replikasi DNA?
1.2.2Apa contoh salah satu obat yang bekerja pada replikasi DNA?
1.2.3.Bagaimana mekanisme kerja obat yang bekerja pada replikasi DNA?
1.2.4.Bagaimana farmakologi,farmakokinetika,efek samping dan Kontraindikasi dari kuinolon?
1.2.5    Bagaimana Indikasi dan Sediaan Kuinolon?

1.3  Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui proses replikasi DNA
1.3.2 Untuk mengetahui salah satu obat yang bekerja pada replikasi DNA
1.3.3 Untuk mngetahui mekanisme kerja obat yang bekerja pada replikasi DNA
1.3.4 Untuk mengetahui farmakologi, farmakokinetik, efek samping dan kontraindikasi dari kuinolon
1.3.5 Untuk mengetahui Indikasi dan Sediaan Kuinolon





BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Replikasi DNA
Replikasi merupakan proses pelipat gandaan DNA yaitu pada saat membelah diri. Membelah diri disertai dengan replikasi DNA supaya informasi genetik tetap sama. Replikasi DNA berlangsung dalam tahapan:
1.    Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk.
2.    Peng’awal’an (inisiasi) sintesis DNA
3.    Pemanjangan untaian DNA
4.    Ligasi fragmen DNA
5.    Peng’akhir’an (terminasi) sintesis DNA.
Pemisahan dilakukan oleh enzim DNA helikase yakni Kedua untaian DNA induk menjadi cetakan dalam orientasi 5’-P ke arah 3’-OH. Jadi, ada dua untaian DNA cetakan yang orientasinya berlawanan. Garpu replikasi akan membuka secara bertahap. Sintesis untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu replikasi akan dapat dilakukan tanpa terputus (kontinyu)à untaian DNA awal (leading strand). Sebaliknya, tahap demi tahap (diskontinyu)à untaian DNA lambat (lagging strand). Mekanisme replikasi DNA berlangsung secara semidiskontinyu karena ada perbedaan mekanisme dalam proses sintesis kedua untaian DNA. Fragmen-fragmen DNA hasil replikasi diskontinyu (fragmen Okazaki) akan disambung (ligasi) dengan enzim DNA ligase. Sintesis untaian DNA yang baru akan dimulai segera setelah ke dua untaian DNA induk terpisah membentuk garpu replikasi.



Replikasi bahan genetik memerlukan beberapa komponen utama, yaitu :
1.DNAcetakan
2.DNA A:Untuk mengenali origin of replication
3.Enzim DNA polimerase : enzim utama yg mengkatalisa polimerisasi nukleotida menjadi untaianDNA
4. Enzim primase(RNA polimerase) : mengkatalisis sintesis primer untuk memulai replikasi DNA
5. Enzim helikase yaitu pembuka ikatan untaian DNA induk. Dibantu oleh enzim girase yang bertugas melepaskan” perputaran”DNA sehingga mempermudah dan menstabilkan pembukaan atau dengan istilah membuat rileks kumparan tersebut.
6. Protein SSB (single strand binding protein) yaitu menstabilkan untaian DNA yang sudah terbuka.
7. Enzim DNA ligase yaitu menyambung fragmen-fragmen DNA.




2.2  Contoh salah satu obat yang bekerja pada replikasi DNA
Berdasarkan  mekanisme kerja antibotik,salah satu mekanisme kerjanya yakni antibakteri yang menghambat sintesis,merusak asam nukleat sel mikroba atau menghambat fungsi dari DNA tersebut.  .Maka dari situlah,dapat dijelaskan mengenai jenis obat yang bekerja pada replikasi beserta mekanisme kerja dalam proses replikasi DNA. Obat-obat yang memiliki mekanisme kerja ini ada beberapa golongan,salah satunya adalah Kuinolon. Kuinolon merupakan antibiotik bakterisidal yang menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara masuk melalui porins dan menyerang DNA girase dan topoisomerase sehingga dengan demikian akan menghambat replikasi DNA.
Dalam garis besarnya golongan kuinolon dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
1.Kuinolon,kelompok ini tidak punya manfaat klinik untuk pengobatan sistemik karena kadarnya dalam darah terlalu rendah.Selain itu daya antibakterinya agak lemah dan resistensi juga cepat timbul.Indikasi kliniknya terbatas sebagai antiseptik saluran saluran kemih.Yang termasuk kelompok ini ialah asam nalidiksilat dan asam pipemidat.
2.Fluorokuinolon,kelompok ini disebut demikian karena adanya atom flour pada posisi 6 dalam struktur molekulnya.Daya antibakteri fluorokuinolon jauh lebih kuat dibandingkan kelompok kuinolon lama.Selain itu kelompok obat ini diserap baik pada pemberian oral dan beberapa derivatnya tersedia juga dalam bentuk parenteral sehingga dapat digunakan untuk penanggulangan infeksi berat,khususnya yang disebabkan oleh kuman Gram –negatif.Daya bakterinya terhada kuman Gram positif relatif lemah.Yang termasuk golongan ini adalah siprofloksasin ,ofloksasin,norfloksasin



2.3    Mekanisme kerja
Mekanisme kerja obat golongan kuinolon ini menghambat replikasi DNA pada kuman atau bakteri.Yakni menghambat DNA girase pada bakteri bukan pada manusia.Bentuk double helix DNA harus di pisahkan menjadi 2 rantai DNA pada saat akan berlangsungnya replikasi. Pemisahan ini selalu akan mengakibatkan terjadinya puntiran berlebihan ( overwinding) pada double helix DNA sebelum  titikpisah. Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA girase ( topoisomerase II) yang kerjanya menimbulkan negative supercoiling. Golongan kuinolon menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal sehingga kuman mati..

Fluorokuinolon bekerja dengan mekanisme yang sama dengan kelompok kuinolon terdahulu. Fluorokuinolon baru menghambat topoisomerase II (= DNA girase) dan IV pada kuman. Enzim topoimerase II berfungsi menimbulkan relaksasi pada DNA yang mengalami positive supercoiling ( pilinan positif yang berlebihan ) pada waktu transkripsi ada proses replikasi DNA. Topoisomerase IV berfungsi dalam pemisahan DNA baru yang terbentuk setelah proses replikasi DNA kuman selesai.


    Golongan quinolone memiliki aktifitas sebagai inhibitor dna gyrase. Gyrase sendiri termasuk dalam kelas enzim topoisomerase, gyrase atau topoisomerase II.





    DNA girase atau topoisomerase merupakan enzim sasaran agen antimikroba. DNA girase berperan dalam menetralisir tekanan torsional (efek supercoiling) selama replikasi DNA. Agen antimikroba kelompok kuinolon berinteraksi dengan DNA girase, sehingga menghambat ikatan antara subunit A DNA girase dan DNA. Penghambatan ini berakibat fatal dan menyebabkan kematian bakteri.

Spektrum Bakteri,Kuinolon yang lama aktif dalam beberapa kuman Gram-negatif, antara lain E.Coli, proteus, klebsiella dan Enterobacter. Kuinolon bekerja dengan menghambat subunit A  dan enzim DNA girase kuman. Akibatnya replikasi DNA berhenti.Fluorokuinolon lama ( siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin dll) mempunyai daya antibakteri yang  sangat kuat terhadap E. Coli, Klebsiella, Enterobacter, proteus, H. influenzae, providencia, serratia, salmonella, N Meningitis, N. Gonorrhoeae, B. catarrhalis dan Yersinia enterocolitica. Terhadap kuman Gram-positif, daya antibakterinya kurang baik.
Resistensi, Mekanisme resistensi melalui plasmid yang banyak terjadi pada antibiotika lain tidak dijumpai pada golongan kuinolon, namun resistensi pada kuinolon dapat terjadi melalui 3 mekanisme yaitu:
1.    Mutasi gen gyr A yang menyebabkan subunit  A dari DNA girase kuman berubah sehingga tidak dapat diduduki molekul obat lagi,
2.    Perubahan pada permukaan sel kuman yang mempersulit penetrasi obat ke dalam sel, dan
3.    Peningkatan mekanisme pemomopaan obat keluar sel (efflux ). Ini merupakan mekanisme penting yang menyebabkan resistensi S. pneumoniae terhadap fluorokuinolon.


2.4    Farmakokinetika,efek samping dan Kontraindikasi dari kuinolon
2.4.1    Farmakokinetika
Asam nalidiksat yang merupakan obat quinolone tertua, yang digunakan untuk beberapa bakteri gram negatif diserap baik melalui saluran cerna tetapi diekskresi dengan cepat melalui ginjal. Pefloksasin adalah fluoro kuinolon iyang absorpsinya paling baik dan massa paroh eliminasinya paling panjang. Golongan obat ini didistribusi dengan baik pada berbagai organ tubuh. Dalam urin semua fluorokuinolon mencapai kadar yang melampaui kadar hambat minimal untuk kebanyakan kuman patogen selama minimal dua belas jam. Salah satu sifat fuorokuinolon yang menguntungkan adalah bahwa golongan obat ini mampu mencapai kadar tinggi dalam jaringan prostat. Beberapa fluorokuinolon seperti spiroflaksasin dan ofloksasin mencapai kadar tinggi dalam cairan serebrospinal bila ada meningitis. Sifat lain fuorokuinolon yang baik adalah massa paroh eliminasinya pangjang sehingga obat cukup diberikan dua kali sehari.


2.4.2    Efek Samping.
1.    Efek sampingnya yang terpenting ialah pada saluran cerna dan susunan saraf pusat.
2.    Manifestasi pada saluran cerna,terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakan
3.    efek samping yang paling sering dijumpai.
4.    Efek samping pada susunan syaraf pusat umumnya bersifat ringan berupa sakit kepala, vertigo, dan insomnia.
5.    Efek samping yang lebih berat dari Kuinolon seperti psikotik, halusinasi, depresi dan kejang jarang terjadi. Penderita berusia lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih cenderung mengalami efek samping ini.
6.    Enoksasin menghambat metabolisme Teofilin dan dapat menyebabkan peningkatan kadar Teofilin. Siprofloksasin dan beberapa Kuinolon lainnya juga memperlihatkan efek ini walaupun tidak begitu dramatis.

2.5    Indikasi dan sediaan kuinolon
2.5.1    Indikasi
a.Infeksi saluran kemih :
Seperti Prostatitis, Uretritis, Servisitis dan Pielonfritis.
b.Infeksi saluran cerna  :
Seperti demam Tifoid dan Paratifoid
c.Infeksi saluran nafas bawah :
Seperti Bronkitis, Pneumonia, Sinusitis
Penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin :
Gonore
d.Infeksi jaringan lunak dan tulang :
Seperti Osteomielitis. Untuk infeksi pasca bedah oleh kuman enterokokus Ps. aeroginosa atau stafilokokus yang resisten terhadap Beta Laktam atau Aminoglikosid.


2.5.2    Sediaan kuinolon
aSpirofloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Spirofloksasin 250 mg, 500 mg, 750 mg bahkan ada yang 1.000 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Spirofloksasin 200 mg/100 ml.
b.Ofloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Ofloksasin 200 mg dan 500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Ofloksasin 200 mg/100 ml.
c.Moksifloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan Moksifloksasin kandungan 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Moksifloksasin 400 mg/250 ml.
d.Levofloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Levofloksasin 250 mg dan 500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Levofloksasin 500 mg/100 ml.
e.Pefloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Pefloksasin 400mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Pefloksasin 400 mg/125 ml dan ampul dengan kandungan Pefloksasin 400 mg/5 ml.
f.Norfloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg.



BAB.3
PENUTUP

3.1    KESIMPULAN
3.1.1 Antibiotik memiliki  efek yang dapat dibagi menjadi 2 yakni bakteriostatik dan bakteriosidal.
3.1.2 Mekanisme antibiotik dibedakan menjadi lima yakni mengganggu metabolisme sel mikroba,yang menghambat sintesis dinding sel mikroba,yang mengganggu permeabilitas membran sel mikroba,yang menghambat sintesis protein sel mikroba  dan yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba.
3.1.3 Replikasi merupakan proses pelipat gandaan DNA yaitu pada saat membelah diri. Membelah diri disertai dengan replikasi DNA supaya informasi genetik tetap sama.
3.1.4 Kuinolon merupakan salah satu golongan obat yang mekanisme kerjanya pada replikasi DNA bakteriosidal yang menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara masuk melalui porins dan menyerang DNA girase dan topoisomerase sehingga dengan demikian akan menghambat replikasi DNA.


3.2    SARAN
    Sebenarnya contoh golongan obat  tidak hanya kuinolon saja yang mekanisme kerjanya pada replikasi DNA ,tetapi kelompok kami memilih obat ini sebab obat ini kerjanya lebih spesifik mengenai bagian mana yang di hambat pada waktu replikasi DNA dan jelas,sehingga mudah di pahami.Tetapi disamping itu,kami menyadari kalau makalah ini masih ada kekurangan,maka dari itu,dengan selesainya makalah ini,semoga menjadikan pembelajaran dalam pembuatan makalah selanjutnya terutama dalam hal waktu agar  lebih segera diselesaikan apabila tugas sudah diberikan.



DAFTAR PUSTAKA

Mardjono,Mahar. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Fakultas Kedokteran UI:Jakarta
DepKes RI.1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia:Jakarta.




0 comments:

Post a Comment