Blogger Widgets WELCOME TO MY BLOG "GALZSINOA"

Wednesday, February 13, 2013

            MAKALAH
KIMIA ANALISIS KUALITATIF
ANALISA KATION GOLONGAN I




Disusun oleh  :
KELOMPOK 1
M. NURIL HUDA                   (092210101089)
NUR MENTARIE D.                (122210101020)
NUR FAUZIAH M.                (122210101023)
ELIVIA ROSA                (122210101028)
AMELYA PRASTICA R.A.             (122210101031)
LAILATUL MAGHFIROH             (122210101033)
MIA RISWANI                (122210101042)
NOVIA HILMA                (122210101043)
WILDA ZIDNI ILMA            (122210101044)
HIDAYAH DWI R.                (122210101047)
GALUH SINOARSIH            (122210101050)
SHAHNAZ APSARI M.            (122210101051)
DWI CITRA N.U.                (122210101072)
NORA PUTRI R.                (122210101075)
ANANDINI AULIA S.            (122210101093)
VINASTIKA GITA Y.            (122210101098)
BAIQ WAHYUDYATI            (122210101114)

        FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
           2012/2013


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL    ...................................................................................    i
KATA PENGANTAR    ...................................................................................    ii
DAFTAR ISI     .................................................................................................    iii
BAB    I    PENDAHULUAN    ....................................................................    1
    1.1    Latar Belakang    ................................................................    1
    1.2    Rumusan Masalah    ..........................................................    2
    1.3    Tujuan Penulisan    .............................................................    2   
BAB   II    PEMBAHASAN……….    ............................................................    3
    2.1    Definisi……..........................................................    ............    3
    2.2    Analisis Pemisahan Atau Penggolongan Dan Identifikasi Kation Pada Golongan 1 Dengan Metode H2S…………    .    4
    2.3    Reaksi Penegasan Atau Penetapan Pada Kation Golongan I Dengan Pereaksi Spesifik.....    ............................................    12
BAB III    PENUTUP………………………..............................................    17
    3.1    Simpulan ……..................................................................    17
    3.2    Saran …….......................................................................        18
DAFTAR PUSTAKA    ..................................................................................    19



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan 1”
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kimia Analisis Kualitatif di Fakultas Farmasi Universitas Jember.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1.    Ibu Yuni Retnaningtyas M.Si., Apt yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
2.    Teman-teman yang sudah membantu
3.    Rekan-rekan semua di Kelas Fakultas Farmasi Universitas Jember
4.    Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini
5.    Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Kami berharap semoga Allah memberikan imbalan dan rahmatNya pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin.

                                                              Jember, 06 Februari 2013


                                                                            Penyusun   

   
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Analisa kimia adalah penyelidikan yang bertujuan untuk mencari susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Analisa kimia terdiri dari analisa kualitatif, yaitu penyelidikan mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.
Dalam analisa kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu pemisahan dan identifikasi dimana kedua aspek ini didasari oleh kelarutan, sifat penguapan dan ekstraksi. Analisa campuran kation-kation  memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti masing-masing golongan ke dalam sub golongan dan komponen-komponennya.
Pemisahan kation dalam golongan biasanya dilakukan menggunakan metode H2S. Metode H2S harus dilakukan secara sistematik sesuai prosedur. Tujuan menggunakan metode H2S adalah untuk memberikan dasar-dasar pemikiran berdasar reaksi-reaksi anorganik.
    Oleh karena begitu pentingnya untuk memahami analisa kualitatif yang dalam hal ini menggunakan metode H2S untuk memberikan dasar-dasar atau konsep pemikiran.

1.2    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari senyawa anorganik ?
2.    Apa pengertian dari analisis kualitatif ?
3.    Apa pengertian kation dan anion ?
4.    Bagaimana analisis pemisahan atau penggolongan dan identifikasi kation pada golongan 1 dengan metode H2S?
5.    Bagaimana reaksi penegasan / penetapan pada kation golongan 1 dengan pereaksi spesifik?

1.3    Tujuan
1.    Mengetahui pengertian dari senyawa anorganik.
2.    Mengetahui pengertian dari analisis kualitatif.
3.    Mengetahui pengertian dari kation dan anion.
4.    Mengetahui mengenai pemeriksaan pendahuluan
5.    Mengetahui reaksi analisis pemisahan atau penggolongan dan identifikasi kation pada golongan 1 dengan metode H2S.
6.    Mengetahui reaksi penegasan atau penetapan pada kation golongan 1dengan pereaksi spesifik.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Definisi
2.1.1    Senyawa Anorganik
Senyawa Anorganik adalah senyawa pada alam yang pada umumnya menyusun benda mati di alam. Contoh-contoh senyawa anorganik adalah  Al(OH)3, BaCl2, BaSO4, CO2, dan CuSO4.

2.1.2    Kimia analisis Kualitatif
Kimia analisa kualitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat yang terdapat dalam suatu campuran atau zat tunggal dengan cara melakukan reaksi spesifik untuk memastikan kation apa yang terdapat dalam suatu unsur, maka harus dilakukan reaksi yang spesifik, dimana reaksi tersebut bertujuan untuk memisahkan atau menggolongkan unsur-unsur yang ada, terutama jika zat dalam bentuk campuran.

2.1.3    Kation
Kation adalah ion yang bermuatan positif,ada juga pengertian lain yaitu atom yang bermutan positif jika kekurangan elektron. Analisa secara sistematis dari kation dilakukan dengan bermacam-macam cara antara lain :
1.    Cara Natrium sulfida oleh Vertmann yang kemudian diperbaiki oleh Hanofsky dan Artmann
2.    Cara fosfat oleh Remy
3.    Cara dari Peterson
4.    Cara oleh Feigl
5.    Cara desakan logam oleh Prof. Schoorl
6.    Cara Hydrogen sulfida (metode H2S) oleh Bergmann yang kemudian diperbaiki oleh Fresenius, Treadwell dan Noyes.
7.    Cara Hydrogen sulfida dari Treadwell merupakan cara yang paling banyak dipakai. Dalam cara ini, kation-kation dibagi dalam 5 golongan berdasarkan perbedaan reagen-reagen tertentu yang dapat mengendapkannya, yaitu :
Golongan HCl : Ag+, Pb2+, Hg+
Golongan H2S : Hg2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+
Golongan (NH4)2S: Al3+, Cr3+,Ni2+,Co2+,Fe2+,Fe3+,Mn2+,Zn2+
Golongan (NH4)2CO3 : Ba2+, Ca2+,Sr2+, Mg2+,
Golongan sisa : Na+, K+,NH4+

2.1.4    Anion
Anion adalah ion yang bermuatan negatif, dan bisa juga di artikan atom yang bermuatan negatif jika kelebihan elektron.
Ada beberapa metode untuk membagi anion dalam golongan-golongan antara lain :
1.    Menurut Treadweal, pembagian itu berdasarkan atas perbedaan kelarutan dari garam-garam Barium dan Argentumnya
2.    Menurut Arthurn I Vogel, pembagian itu berdasarkan atas :
Anion-anion yang mengelurkan gas jika ditambah asam-asam
Contoh anion yang mengeluarkan gas jika ditambah asam chlorida encer atau asam sulfat encer yaitu CO32- dan anion yang mengeluarkan gas jika ditambah asam sulfat pekat yaitu F dan Cl.
Anion-anion yang memberikan reaksi-reaksi tertentu di dalam larutannya.
Anion yang memberikan reaksi pengendapan contohnya SO42-.
Anion yang memberikan reaksi Redoks contohnya Mn dan Cr.
Menurut Feigl, berdasarkan sifatnya setelah penambahan Zn(NO3)2.
        
2.2    Analisis Pemisahan Atau Penggolongan Dan Identifikasi Kation Pada Golongan 1 Dengan Metode H2S

Skema penggolongan kation menurut metode H2S adalah sebagai berikut :




   
























Pemisahan golongan kation dengan metode H2S dibagi menjadi  dua berdasarkan adanya ion pengganggu dan tanpa ion pengganggu.Beberapa ainon dapat menggangu pemisahan kation dengan metode H2S,yaitu anion oksalat,phospat,borat dan silikat.Bila untuk tingkat dasar,di buat suatu tabel pemisahan golongan kation dengan metode H2S dimana anion-anion pengganggu ini dianggap tidak ada.
Berikut Tabel 1.Pemisahan kation dengan cara H2S(anion pengganggu tidak ada) :
Perhatian : pada awal penggolongan ini analit harus dalam bentuk terlarut 20ml
larutan ditambah 1-2 tetes HCl 4N dingin.Bila ada endapan tambahkan terus sampai endapan sempurna,saring.
   











Setelah dilakukan pemisahan kation menurut cara yang tercantum dalam Tabel 1, lalu dilanjutkan dengan tabel selanjutnya, khususnya bila sampel adalah zat campur atau garam rangkap. Untuk memastikan adanya kation tersebut harus dilakukan reaksi minimal 2. Reaksi identifikasi yang dipilih minimam selektif untuk kation tersebut. Untuk melakukan reaksi identifikasi dapat digunakan larutan sampel asli (apabila zat yang di analisis adalah zat tunggal) atau pelarutan endapan kation dari reaksi penggolongan dalam pelarut yang sesuai (khususnya apabila yang dianalisis adalah zat campur).
Berikut Tabel 2 untuk kation golongan 1 yang mencantuman beberapa reaksi identifikasi yang spesifik :
Endapan golongan 1 mungkin mengandung : PbCl2, HgCl2, dan AgCl.
Endapan dicuci satu kali dengan HCl encer ,kemudian 2-3 kali dengan sedikit air suling,filtrat dibuang .Endapan dipindahkan ke dalam labu erlenmeyer kecil dengan pertolongan 10 ml air suling .Panasi sampai mendidih dan saring waktu panas.

•    Prosedur Pemisahan Metoda H2S
Analat dilarutkan, lalu ditambah HCl 6M sampai agak berlebih. Bila terjadi endapan, disaring, lalu dianalisa untuk menentukan kationnya.
•    Analisa golongan HCl
Pemisahan dalam golongan HCl dimulai dengan menambahkan air pada endapan, lalu didihkan. Bila masih ada endapan, disaring, dicuci, untuk pemeriksaan kation selanjutnya. Filtrat dipakai untuk menunjukkan adanya Pb++, (apabila endapan habis sama sekali berarti pemeriksaan kation selanjutnya tidak perlu/tidak mungkin lagi).
1.    Uji untuk Pb2+
Filtrat setelah dingin menjadi keruh karena terbentuk Kristal-kristal putih berbentuk jarum (PbCl2). Uji ini tidak konklusif (tidak memastikan) karena Kristal hanya terbentuk bila larutannya cukup besar konsentrasinya, jadi mungkin ada Pb++ sekalipun tidak ada pembentukan Kristal
Sebagian filtrate dingin diberi larutan K2CrO4 : terjadi endapan kuning PbCrO4 yang dapat larut dalam HNO3 maupun basa kuat ;
PbCl2 + CrO4          PbCrO4 + 2 Cl-
Sebagian lain dari filtrate dingin, diberi beberapa tetes H2SO4 pekat. Terjadi endapan PbSO4, putih.
PbCl2 + SO4         PbSO4 + 2 Cl-
Endapan dari (1) dicuci dengan air panas, sampai air cucian tidak member endapan bila ditambah K2CrO4 (berarti sudah bebas dari Pb++). Endapan lalu ditambah NH4OH diaduk dan dipanaskan sedikit. Bila masih ada endapan, disaring, dicuci; endapan untuk pemeriksaan kation selanjutnya, sedang filtrate untuk uji Ag+. Bila endapan larut sama sekali, pemeriksaan kation selanjutnya hilang; larutan untuk uji Ag+.
AgCl + 2 NH4OH       Ag(NH3)2Cl + 2 H2O
Hg2Cl2 + 2 NH4OH         HgNH2Cl + Hg + NH4Cl + 2 H2O
2.    Uji untuk Ag+
Sedikit filtrat + HNO3 encer menghasilkan endapan putih, yang berubah warna menjadi violet bila kena cahaya matahari ;
Ag(NH3)2Cl + 2 HNO3         AgCl + 2 NH4OH
Reaksi Tananaeff : endapan AgCl dari a. disentrifusa, lalu ditaruh pada kertas saring; diberi setetes MnSO4 dan KOH; terjadi noda hitam (reduksi mnejadi atom logam Ag).
MnSO4 + 2KOH         Mn(OH)2 + K2SO4
2AgCl + 3 Mn(OH)2         2Ag + MnMnO3 + 3 H2O + MnCl2
MnMnO3 terlihat sebagai lingkaran coklat pada pinggiran noda.
Mikroskopi : filtrate dari (2) atau larutan, bila tak ada sisa endapan, diteteskan pad agelas arloji atau gelas obyek, lalu ditaruh di tempa yang agak panas. Cairan menguap, NH3 diuraikan sehingga AgCl terbentuk kembali, dan merupakan Kristal-kristal tetraeder yang terbentuk dengan baik. Dengan mikroskop, Kristal-kristal akan tampak dengan jelas.
Endapan dari (2) merupakan campuran HgNH2Cl dan Hg seperti disebut pada reaksi untuk (2). Tambahkan satu-dua tetes akua regia (campuran 3 bagian-volume HCl pekat dan 1 bagian-volume HNO3 pekat) dan panaskan dengan hati-hati; kelebihan asam diuapkan sampai habis . oleh akua regia endapan diubah menjadi HgCl2. Ditambahkan air sedikit, aduk, panaskan sedikit; lalu larutan dibagi menjadi dua untuk uji Hg++
2HgNH2Cl + 2 HCl + 2HNO3         2HgCl2 + 2 NO + N2 + 4H2O
3Hg + 6 HCl + 2 HNO3         3HgCl2 + 2NO+ 4H2O

3.    Uji untuk Hg2+
Bagian pertama larutan + KI (sedikit mungkit). Terjadi endapan merah HgI2, yang larut bila KI berlebih, menjadi larutan tak berwarna;
HgCl2 + 2 I-         HgI2 + Cl-
HgI2 + 2 I-         HgI4= atau HgI3-
Reaksi Tananaeff: setetes larutan di kertas saring ditambah setetes SnCl2 5%, lalu setetes aniline. Mula-mula terjadi endapan putih, yang berubah menjadi Hg logam yang berwarna hitam (karena halusnya). Anilin merupakan katalisator pembentukan Hg ini.
2 HgCl2 + Sn++ Hg2CL2 + Sn4+ + 2 Cl-
Hg2Cl2 + Sn++ 2Hg + Sn4+ + 2 Cl-



2.3      Reaksi Penegasan Atau Penetapan Pada Kation Golongan 1 Dengan Pereaksi Spesifik   
2.3.1  Reaksi penetapan kation golongan 1
    Reagen     Ag+    Hg+    Pb+
Alkali Hidroksida    Endapan coklat    Endapan hitam    Endapan ,larut dalam basa
KI    Endapan kuning    Endapan Hijau kekuningan     Endapan Kuning larut dalam reagen berlebih
K2CrO4    Endapan Coklat merah    Endapan Coklat,dipanaskan menjadi kristal    Endapan kuning

2.3.2 Kation Golongan I  :Ag (Perak),Hg (Merkuri),Pb (Timbal)
1.    Ag (Perak)
Ag (Perak) adalah logam yang putih dapat di tempa dan liar. Rapatannya tinggi (10,5 g/ml) dan dapat  melebur pada 960,5 C. Perak tidak larut dalam Asam Klorida, Asam Sulfat Encer (1M) atau Asam Nitrat encer (2M).
Perak membentuk ion monovalen dalam larutan yang tak bewarna. Senyawa-senyawa Perak II tidak stabil, tetapi memainkan peranan penting dalam proses-proses oksidasi reduksi yang dikatalisiskan oleh perak.
Berikut adalah reaksi spesifik dari Ag :
a)    Menggunakan reagen berupa larutan amoniak


Reaksi mencapai kesetimbangan, dan karenanya pengendapan tidak sempurna pada tingkat manapun. (Jika ada Amoniu Nitrat dalam larutan semula, atau larutan sangat asam, tak terjadi pengendapan). Endapan larut dalam reagensia berlebihan, dan terbentuk ion komplek diaminaargentat:
   
   
Larutan harus dibuang secepatnya, sebab bila didiamkan, endapan perak nitrida Ag3N akan terbentuk, yang mudah meledak bahkan dalam keadaan basah sekalipun.

b)    Menggunakan reagen berupa Natrium Hidroksida


Suspensi endapan yang telah dicuci dengan baik, menunjukkan reaksi yang sedikit bersifat basa, disebabkan kesetimbangan hidrolisis:


Endapan tidak larut dalam reagensia berlebihan. Endapan melarut dalam larutan amoniak (a) dan asam sitrat (b) :
                               
(a)
   
(b)
                           
c)    Menggunakan reagen berupa larutan Kalium Iodida


Endapan tidak larut dalam amoniak encer atau pekat, tetapi mudah larut dalam kalium sianida (racun) (a) dan dalam natriumtiosulfat (b) :
                                            (a)
(b)       
2.    Hg (Merkuri)
Merkuri (Raksa) adalah logam cair putih yang keperakan pada suhu biasa, dan punya kerapatan 13,534 g/ml pada 25 C. Merkuri tidak di pengaruhi Asam Klorida atau Asam Sulfat encer (2M), tetapi mudah bereaksi dengan Asam Nitrat.
Berikut adalah reaksi spesifik dari Hg :
a)    Menggunakan reagen spesifik berupa Larutan Amonia.


Reaksi ini dapat dipakai untuk membedakan antara ion merkurium (I) dan ion merkurim (II)
b)    Menggunakan reagen spesifik berupa Natrium Hidroksida.


Endapan tak larut dalam reagensia yang berlebihan., tetapi mudah larut dalam Asam Nitrat encer. Ketika didihkan, warna endapan berubah menjadi abu-abu, karena disproporsionasi, pada mana merkurium(II)oksida da logam merkurium terbentuk :


c)    Menggunakan reagen spesifik berupa Kalium Iodida (ditambahkan perlahan-lahan dalam larutan dingin).


Jika ditambahkan reagensia berlebihan, terjadi reaksi disproporsionasi, dan terbentuk ion TetraIodomerkurat (II) yang larut dan merkurium hitam yang berbutir halus :


Ketika medidihkan endapan merkurium (I) iodida dengan air, terjadi pula disproporsionasi, dan terbentuk campuran endapan merkurium (II) iodida, merah dan merkurium hitam berbutir halus.


3.    Pb (Timbal)
Timbal adalah logam yang bewarna abu-abu kebiruan, dengan rapatan yang tinggi (11,48 g/ml) pada suhu kamar. Timbel mudah melarut dalam Asam Nitrat yang sedang pekatnya 8M dan terbentuk juga Nitrogen Oksida.
Berikut adalah reaksi spesifik dari Pb :
a)    Menggunakan reagen spesifik berupa Larutan Amonia.

   
Berdasarkan reaksi di atas, Pb (OH)2berupa endapan putih.
b)    Menggunakan reagen spesifik berupa Natrium Hidroksida.


Endapan larut dalam reagensia berlebihan, pada mana terbentuk ion tetreahidroksoplumbat(II) :


Jadi, timbelhidroksida memmpunyai sifat amfoter. Hidrogen peroksida (a) atau amonium peroksodisulfat (b), bila ditambahkan pada larutan tetrahidroksoplumbat (II) , membentuk endapan hitam timbel dioksida dengan mengoksiasikan timbel bivalen menjadi valensi 4 :
                                        (a)
                                                (b)
c)    Menggunakan reagen spesifik berupa Larutan Kalium Iodida


Endapan larut sedang-sedang saja dalam air mendidih, menghasilkan larutan yang tidak berwarna, darimana endapan memisah lagi sebagai keping-keping berwarna kuning keemasan setelah mendingin. Larutan reagensia yang agak pekat (6M) dalam jumlah yang berlebihan, melarutkan endapan, dan terbentuk ion tetraiodoplumbat (II) :


Reaksi ini dapat balik : ketika diencerkan dengan air, endapan akan muncul lagi.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan serta saran sebagai berikut:
3.1    Kesimpulan
1.    Senyawa Anorganik adalah senyawa pada alam yang pada umumnya menyusun benda mati di alam.
2.    Kimia analisa kualitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat yang terdapat dalam suatu campuran atau zat tunggal dengan cara melakukan reaksi spesifik untuk memastikan kation apa yang terdapat dalam suatu unsur.
3.    Kation adalah ion yang bermuatan positif,ada juga pengertian lain yaitu atom yang bermutan positif jika kekurangan elektron. Anion adalah ion yang bermuatan negatif, dan bisa juga di artikan atom yang bermuatan negatif jika kelebihan elektron.
4.    Kation yang merupakan golongan I  adalah Ag (Perak), Hg (Merkuri), Pb (Timbal).
5.    Pereaksi yang digunakan untuk menetapkan golongan ini adalah asam klorida (HCl) sehingga golongan I kadang-kadang disebut golongan asam klorida/golongan klorida atau golongan perak.
6.    Kation-kation golongan I tidak menggunakan HCl pekat, karena dapat menimbulkan negatif palsu yang seharusnya ada endapan, tetapi dikatakan tidak ada.
7.    Pemisahan golongan kation dengan metode H2S dibagi menjadi dua berdasarkan adanya ion pengganggu dan tanpa ion pengganggu.
8.     Ion Pb2+ dengan larutan asam klorida memberi endapan putih, yang larut dalam air panas. Ion Hg+ dengan larutan asam klorida memberi endapan putih. Warna endapan putih ini dengan larutan ammonium hidroksida akan berubah menjadi abu-abu.Ion Ag+ dengan larutan asam klorida memberi endapan putih dalam larutan air, tetapi larut dalam larutan amoniak.
9.    Reaksi penegasan kation golongan I dapat menggunakan Alkali hidroksida, KI, dan K2CrO4.

3.2    Saran
    Saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini adalah :
1.    Diharapkan mahasiswa memahami isi yang akan diterangkan dalam makalah,agar  makalah dapat tersusun dengan baik.
2.    Diharapkan mahasiswa dapat mengkonsultasikan isi makalah terhadap dosen pembimbing agar makalah sesuai.



DAFTAR PUSTAKA

Day, R.A. and Underwood A.L, 1994, Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi Empat,
Erlangga, Surabaya.
Ibnu, Sodiq. 2005. Kimia Analitik I. Malang: UM Press.
Khopkar, S.M. 1990, Konsep Dasar Kimia Anal itik, UI-Press, Jakarta.
Nugroho, Rachmad. 2008. Diktat Analisis Kualitatif. Malang: FMIPA UM
Nugroho, Rachmad. 2008. Teori Penunjang Analisis Kuantitatif. Malang: FMIPA UM
Vogel A.I. 1958, A Texk Book of Quantitative Inorganic Analysis, Second Edition,
Longmans, New York.
Vogel. 1990. Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Widarti, Hayuni Retno, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. Malang: FMIPA UM.
http://catatankimia.com/catatan/analisis-kualitatif-dan-kuantitatif.html. diakses tanggal 5 Februari 2013.
http://www.sodiycxacun.web.id/2010/04/beberapa-tes-anion-dan-analisis-kation.html. diakses tanggal 5 Februari 2013.
http://hidayatrava.blogspot.com/2012/08/laporan-kimia-analisis-kualitatif-kation.html. diakses tanggal 5 Februari 2013.








0 comments:

Post a Comment